Memahami FOMO Untuk Marketing

FOMO dalam teknik marketing tidak jarang diterapkan oleh mereka yang menginginkan target tertentu. Fomo ini adalah kependekan Fear of Missing Out, dimana kalau dalam istilah psikologi menggambarkan rasa gelisah orang jika ketinggalan trend atau hal yang mereka lihat. Karena hal tersebut tidak sedikit iklan menggunakan fomo dalam teknik marketing yang mereka gunakan.

Misalnya ada suatu challenge yang booming di media sosial dan orang-orang ingin mencobanya. Kamu juga merasa tak ingin ketinggalan hingga akhirnya mencoba melakukan challenge itu. Atau contoh lain sebuah perusahaan menggunakan iklan yang seakan-akan kalau tidak menggunakan produk mereka kamu akan ketinggalan jaman. Sebenarnya perusahaan tersebut menggunakan fomo dalam teknik marketing mereka, namun tidak kita sadari.

Apa Pengertian FOMO

FOMO jika diartikan secara harfiah memiliki arti “takut ketinggalan.” Istilah FOMO ini sebenarnya juga bukan merupakan hal baru dalam dunia marketing. Sudah sejak zaman saat perdagangan masih dilakukan secara offline. Merk-merk di belahan dunia sudah menggunakan strategi FOMO dalam teknik marketing mereka

Ketika internet sudah menjadi kebutuhan dan segala macam kegiatan bisa dilakukan di dalamnya, strategi FOMO dalam teknik marketing semakin menjadi lebih mudah dan efektif. Karena dengan adanya internet didukung dengan media sosial yang masif, dimana tempat banyak orang berkumpul, teknik fomo ini lebih mudah diterapkan serta jangkauan yang lebih luas. Bahkan dengan biaya yang lebih murah dibanding cara konvensional.

Untuk memahami FOMO ini dengan mudah, kamu bisa mengamati tren yang sedang terjadi di media sosial, misalnya facebook atau tik tok. Contohnya kamu sedang membuka media sosial lalu menemukan temanmu sedang upload foto dan video liburan. Sedangkan di lain tempat kamu masih sibuk dengan pekerjaan kantor yang belum tahu kapan selesainya. Kamu merasa gelisah dan ingin segera merencanakan liburan. Karena orang lain sudah mengupload foto liburan mereka, masa kamu belum?. Nah itulah yang dinamakan FOMO.

FOMO Dalam Teknik Marketing

FOMO dalam teknik marketing penjualan memanfaatkan rasa takut tertinggal untuk membuat calon konsumen melakukan pembelian suatu produk. Begitupun dengan pemasaran jasa atau tempat wisata konsumen atau calon wisatawan dianggap kudet (kurang update jika belum memakai jasa layanan mereka atau mengunjungi tempat wisata tersebut.

Para marketer ini menggunakan teknik copywriting yang menarik di media sosial untuk mendapatkan calon pelanggan. Bisa dengan memberikan promo, diskon besar, ataupun produk yang diproduksi dalam stok terbatas. Bahkan aku pernah menemui mereka yang menggunakan influencer dalam menjalankan strategi marketing ini.

Terkadang brand lokal atau pengelola wisata lokal juga menggunakan strategi ini di media sosial. Uniknya, mereka juga bukan brand-brand terkenal dan bukan brand besar. Mereka juga merupakan pemain baru yang memanfaatkan hal yang lagi hype atau booming sebagai penarik calon pembeli.

Hal tersebut nyatanya sukses dalam mendatangkan pembeli. Bisa dilihat dari mereka yang bangga mengupload foto saat menggunakan brand, menikmati makanan, menikmati wisata disuatu tempat. Tak jarang tempat wisata itu juga merupakan tempat insidentil (ada karena booming).

Contoh Penerapan Strategi FOMO

Karena FOMO dalam pengertiannya memanfaatkan rasa takut tertinggal dan menyentuh langsung kepada psikologi target, maka dalam penjualan taktik seperti pemberian diskon, produk terbatas, kuantitas yang membeli produk menjadi hal yang bisa membuat pelanggan menjadi tertarik dan akan merasa menyesal jika tidak membeli produk tersebut. Berikut contohnya yang saya sambil dari blog niagahoster terkait Strategi Marketing Efektif yang Memanfaatkan Psikologi Manusia.

Batasi ketersediaan Produk

Setiap marketplace saat ini rasanya menyediakan flash sale untuk meningkatkan daya jual. Strategi flash sale memanfaatkan stok sedikit sehingga para konsumen akan melakukan pembelian agar mendapatkan produk tersebut. hal tersebut disebut dengan sense of urgency.

Fomo dalam teknik marketing : batasi ketersediaan produk

Gunakan Copy Writing

Kata ajakan dalam menarik pelanggan melakukan pemilihan kata yang tepat. Bisa kamu rasakan sendiri ketika membaca kata seperti spesial, istimewa, limited edition, branded, serta kata-kata ajaib lainnya yang membuat kita bergerak melakukan aksi.

Fomo dalam teknik marketing : copy writing

Berikan Kode Voucher

Voucher rasanya cukup ampuh dalam meminat target untuk melakukan aksi. Kita ambil contoh voucher gratis ongkir dalam marketplace. Toko online biasanya memberikan voucher diskon atau potongan harga untuk produk tertentu. Selain produk tertentu, ada juga yang memberika voucher diskon harian atau hari momentum seperti libur nasional.

Ada lagi vocuher gratis ongkir yang masif diberikan oleh semua toko online marketplace di indonesia saat ini.

Fomo dalam teknik marketing : voucher diskon dan gratis ongkin marketplace
voucher diskon dan gratis ongkir marketplace

 

Selain contoh diatas, penggunaan fomo dalam teknik marketing kaitannya dengan penjualan atau jasa, tentunya masih banyak lagi. Kalian sebagai penjual atau produsen bisa menggunakan teknik fomo ini untuk meningkatkan penjualan kalian.

Namun sebagai konsumen kita juga harus bijak dan mampu mengontrol tentang apa yang sebenarnya kita butuhkan. Tidak harus buru-buru membeli barang namun ujung-ujungnya tidak terpakai. Saya pernah mengalami hal itu dan saya yakin kamu juga mengalaminya. Lebih baik menggunakan uang yang kita miliki untuk investasi atau kebutuhan lain yang lebih bermanfaat. Tapi tetap ingat, jangan sampai terjebak FOMO.

 

Leave a Comment